Pengkaderan untuk menjadi da’i handal sudah dimulai sejak santri memasuki hari-hari pertama di pondok pesantren. Sebagaimana pengalaman penulis sendiri, selama mengenyam mondok selama 6 tahun di pesantren As’adiyah (1998-2004) banyak mendapat pengalaman dan pembentukan diri sebagai seorang da’i dalam kurung waktu tersebut.
Daftar nama pondok pesantren di Kota Makasar yang ke empat adalah MDIA Bontoala Makasar. Ini merupakan Ponpes dengan nama yang sangat panjang yaitu Ma’hadud Dirasatil Islamiah Wal Arabiyah disingkat MDIA.
Pondok pesantren salafi berbeda dengan pondok pesantren modern. Pondok pesantren salafi murni menjadikan kitab-kitab standar di bidang akidah, hadits fikih, tafsir dan akhlak sebagai rujukan pembelajaran. Kitab-kitab standar yang dijadikan rujukan pembelajaran di pesantren salafi ditulis oleh ulama
Asumsi tentang interaksi yang tidak harmonis pondok pesantren “salafi” dengan masyarakat tersebut ternyata tidak selamanya benar. Penelitian ini menemukan adanya interaksi simbolis antara PPIB dan masyarakat sekitarnya. PPIB memilih untuk membuat kegiatan yang berupa tahsin al-Qur'an yang notabene merupakan kegiatan yang dapat diterima oleh
(2020). Pelatihan Kewirausahaan Aplikatif Bagi UMKM, Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, UNM, Makassar, 3 November 2020, pp. 927-929. Haris, A. & Amin, K. (2020). Model Pembelajaran Agama Islam Berbasis Pesantren di Panti Asuhan Al-Ma’wa Sumberpucung Malang, Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 117-132. Mastuhu.
Dari data yang ada jumlah Pondok Pesantren di Indonesia mencapai 14.556 buah dan secara garis besar terdiri atas tiga macam tipologi. Pertama, pesantren yang memiliki corak tradisional (salafiyah) berjumlah 9.105 buah. Kedua, pesantren bercorak tradisional dan modern bainiyah) berjumlah 4.379 buah.
Sejarah. DDI berakar dari didirikannya Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) di Mangkoso pada 21 Desember 1938 oleh A.G.H. Abdurrahman Ambo Dalle. Sebelumnya, Ambo Dalle bersama A.G.H. Muhammad As'ad al-Bugisi mendirikan madrasah sejenis di Sengkang pada 1930 yang kini dikenal sebagai Pondok Pesantren As'adiyah.
Rasulullah SAW bersabda: “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu. Waktu kita menimba ilmu di pesantren bersama kyai tidaklah lama.
1Pbtuy.